Baru baru ini, film "Ipar Adalah Maut" mendapat banyak perhatian di kalangan masyarakat Indonesia. Fakta menariknya adalah judul dari film tersebut telah disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW.

Dalam hadis tersebut Rasulullah SAW menegaskan batasan-batasan dalam hubungan antar individu, terutama bagi yang sudah menikah dalam Islam. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya rasa cemburu di antara suami dan istri serta menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.


Lantas, apa sih maksud dari "Ipar Adalah Maut" yang telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW? Bagi detikers yang penasaran, yuk simak penjelasannyaberikut ini.


Mengapa Rasulullah SAW Menyebut Ipar sebagai Maut?

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir Ra, Rasulullah SAW bersabda:


إياكم والدخول على النساء


Artinya: "Hindarilah masuk menemui wanita-wanita (yang bukan mahram)."


Hadits tersebut menceritakan seorang laki-laki dari kaum Anshar yang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang ipar?" Rasulullah SAW menjawab, "Ipar itu adalah maut" (al-ḥamwu al-mawt).


Pernyataan ini mengandung makna yang sangat mendalam. Ipar sering kali memiliki hubungan yang sangat dekat dan dianggap sebagai bagian dari keluarga. Namun, kedekatan ini tidak boleh disalahartikan sehingga melanggar batasan-batasan syariat yang telah ditetapkan.


Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Niki Alma Febriana Fauzi, Rasulullah SAW menegaskan bahwa ipar, paman, bibi, atau sepupu tidak boleh masuk ke rumah seorang perempuan atau laki-laki tanpa kehadiran mahram.


Meskipun hubungan keluarga penting untuk dijaga, keamanan dari fitnah dan godaan harus menjadi prioritas utama. Ia menjelaskan bahwa penggunaan kata "maut" (al-mawt) dalam hadits tersebut menunjukkan betapa seriusnya dampak yang mungkin terjadi.


Selain itu, menurut Abd al-Karim al-Khudlayr dalam Syarḥ Umdat al-Aḥkām, Rasulullah SAW mengibaratkan ipar dengan maut karena maut menyebabkan hilangnya kehidupan, sementara masuknya ipar ke rumah tanpa mahram dapat mengakibatkan hilangnya keimanan seseorang. Hal ini dianggap lebih parah daripada kematian itu sendiri.


Dikutip dari laman NU Online, Menurut Al-Munawi, alasan Rasulullah SAW menyebut kakak ipar yang masuk ke rumah istri adiknya sebagai "maut" adalah karena banyak orang tidak menyadari bahwa kakak atau adik ipar pasangan bukanlah mahram. Ketika lawan jenis yang bukan mahram bertemu, maka aturan-aturan fikih seperti menutup aurat dan larangan bersentuhan harus diterapkan.


Seringkali seseorang yang sudah berpasangan tidak terlalu menjaga batasan dengan adik atau kakak iparnya, seperti bersentuhan atau tidak menutup aurat, padahal mereka bukan mahram.


Oleh karena itu, Al-Munawi menafsirkan bahwa perumpamaan ipar sebagai maut yang digunakan oleh Rasulullah saw adalah bentuk larangan keras agar orang-orang memahami bahwa ipar bukanlah mahram, dan batasan-batasan terkait interaksi dengan lawan jenis yang bukan mahram harus dipatuhi sesuai ajaran Islam.


Imam An-Nawawi memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai mengapa kunjungan ipar ke rumah disebut sebagai "maut". Menurutnya, bahaya yang ditimbulkan oleh ipar sering kali lebih besar dibandingkan dengan orang asing.


Hal ini disebabkan karena seorang suami atau istri mungkin tidak waspada terhadap ipar yang berlawanan jenis. Ketidakwaspadaan ini dapat membuka peluang terjadinya hal-hal yang merusak hubungan rumah tangga seperti perselingkuhan, perzinahan, dan cemburu buta jika tidak ada pencegahan yang memadai. (Imam An-Nawawi, Syarhu Shahih Muslim, [Beirut: Dar Ihya at-Turats, 1392], jilid XIV, halaman 153-155).


Sebagai kesimpulan, dalam film "Ipar Adalah Maut" telah mengajarkan pentingnya menjaga batasan dalam hubungan keluarga, khususnya antara saudara lawan jenis yang bukan mahram, sejalan dengan hadits Rasulullah SAW.


Hal ini menekankan pentingnya menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam untuk mencegah situasi yang tidak diinginkan, sekaligus menunjukkan perhatian Islam terhadap kehormatan dan keselamatan individu.


Nah, itu dia penjelasan mengenai maksud dari "Ipar Adalah Maut" yang telah diperingatkan dalam hadits Rasulullah SAW. Semoga hal ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap godaan yang bisa mengancam kebahagiaan rumah tangga dan untuk terus menjaga hubungan keluarga sesuai dengan ajaran agama ya, detikers!


Artikel ini ditulis Siti Alya Zikriena Poetri, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


Untuk sahabat JMW yang ingin merasakan perjalanan spiritual dalam program Haji Furoda dan Umroh bisa untuk hubungi kami🤩.


📞 Hubungi kami di 0813-747-747-15 atau kunjungi situs kami di janamadinahwisata.co.id untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran. Jana Madinah Wisata siap membantu Anda merencanakan perjalanan haji yang tak terlupakan


Bersama Jana Madinah Wisata wujudkan perjalanan spiritual mu.


🕋 PT. Jana Madinah Wisata

(Provider Visa Haji Furoda)

Travel Umroh & Haji


“InsyaAllah Perjalanan Nyaman Sesuai Syariah”


INFO, PENDAFTARAN & KONSULTASI UMROH / HAJI :


📞 0813-7477-4715 (whatsApp/call)


🌐www.janamadinahwisata.co.id


Alamat Kantor Pusat Jana Madinah Wisata :

Jl. Pulo Sirih Utama No.297, RT.001/RW.015, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan.

Bekasi, Jawa Barat 17147