Dahsyatnya Istighfar

 

Istighfar merupakan suatu ibadah yang senantiasa dilakukan oleh seorang muslim, tidak mungkin seorang muslim melewatkan satu istighfar pun dalam sehari kecuali ia sangat lalai kepada Allah ta’ala, karna dzikir yang pertama kali dibaca selepas menunaikan solat fardhu adalah istighfar, lalu bagaimana bisa seorang muslim bisa melewatkan satu istighfar dalam satu hari?

Lantas apa yang menjadi keutamaan istighfar sehingga Nabi ﷺ memerintahkan umatnya untuk senantiasa beristighfar dan Nabi ﷺ mencontohkan dengan Beliau beristighfar dalam sehari minimal lebih dari 70 kali bahkan dikatakan 100 kali sebagaimana termaktub dalam hadits Abu Hurairah :

عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : "والله إني لأستغفر الله, وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة (رواه البخاري)

“Dari Abu Hurairah -semoga Allah meridhainya- ia berkata: aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda : “Wallahi (demi Allah) sesungguhnya aku meminta ampun (beristighfar) kepada Allah, dan aku bertaubat kepada dalam sehari lebih dari 70 kali” (H.R. Bukhori)

 Tidak kah kita semua tahu bahwa Nabi ﷺ sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang serta dijamin masuk surga oleh Allah ta’ala? sedang beliau tetap terus memohon dan meminta ampunan dari Allah ta’ala, maka celakalah kita yang setiap waktu berbuat dosa akan tetapi luput dari istighfar dan bertaubat kepada Allah ta’ala -waliyyadzubillah.


Istighfar solusi dari segala kesempitan, kesedihan, dan pintu jalannya rezeki

 

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب (رواه أبو داود)

“Dari Ibnu Abbas -semoga Allah meridhai keduanya- ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa melazimkan (membiasakan) dirinya untuk senantiasa beristighfar Allah jadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Allah berikan kebahagiaan dari setiap kesedihannya, serta Allah akan berikan rezeki kepadanya dari arah yang tak pernah ia duga.” (H.R Abu Daud)

Rasulullah ﷺ menjelaskan bagaimana dahsyatnya istighfar bagi seorang hamba yang senantiasa lisannya basah dengan istighfar niscaya Allah akan berikan jalan keluar dari segala kesempitan, segala kegundahan, bahkan Allah akan berikan rezeki kepadanya dari arah yang tak ia duga.

 

Allah mengampuni dosa-dosa orang yang beristighfar kepada-Nya

 

وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قال أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه غفرت ذنوبه وإن كان قد فر من الزحف (رواه أبو داود والترمذي والحاكم)

“Dari Ibnu Mas’ud -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan “Astaghfirullahal ‘adzim alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih” (Aku meminta ampunan kepada Allah yang tidak ada Illah yang berhak diibadahi selain Dia, Yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya), maka dosa-dosanya telah diampuni meskipun ia lari dari medan peperangan.” (H.R. Abu Daud, Tirmidzi, dan Al-Hakim)

Rasulullah ﷺ menjelaskan betapa dahsyatnya istighfar bisa menghapuskan dosa besar yang dilakukan oleh seorang yang lari dari medan perang.

 

Allah menjamin surga bagi orang yang membaca sayyidul istighfar

 

وعن شداد بن أوس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: سيد الاستغفار أن يقول العبد اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك علي وأبوء بذنبي فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت من قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة (رواه البخاري)

Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu dari Nabi ﷺ , “Sesungguhnya penghulunya istighfar adalah tatkala seseorang hamba mengucapkan :

ALLAHUMMA ANTA RABBII LÂ ILÂHA ILLÂ ANTA KHALAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU A’ÛDZU BIKA MIN SYARRI MÂ SHANA’TU ABÛ`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABÛ`U BIDZANBII FAGHFIRLÎ FA INNAHU LÂ YAGHFIRU ADZ DZUNÛBA ILLÂ ANTA

(Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).

(Beliau bersabda) “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga. (H.R. Bukhori)

 

Subhanallah Allahuakbar, betapa dahsyatnya istighfar bagi seorang hamba yang senantiasa beristighfar.

 

Masih banyak sekali keutamaan-keutamaan istighfar yang tidak bisa kami sebutkan semua disini, setelah kita mengetahui betapa banyak dan besarnya keutamaan istighfar maka adakah sesuatu yang menghalangi lisan kita untuk senantiasa beristighfar kepada-Nya? Semoga Allah jadikan kita termasuk hamba-Nya yang senantiasa meminta ampun kepada-Nya dan Allah jadikan kita hamba yang senantiasa istiqomah dalam beribadah kepadanya.

 

Selesai, Wallahua’lam...

 

Referensi :

·       Syarh Riyadhu As-Shalihin. Tahun 1426 H, Muhammad bin Sholih bin Muhammad Al-Utsaimin. Penerbit Daar Al-Waton, Riyadh.