Belakangan ini, banyak masyarakat yang memilih untuk mengadopsi kucing sebagai hewan peliharaan. Sebagai pemilik kucing, kewajiban kita tidak hanya memberinya makan dan minum, tetapi penting juga untuk memperhatikan kesehatannya. Kita juga perlu mewaspadai penyakit kucing yang mematikan.

Memahami berbagai penyakit kucing sangat penting agar kita dapat melakukan deteksi dini. Semakin cepat penyakit kucing terdeteksi, maka semakin cepat pula pengobatan atau penanganan bisa dilakukan. Jangan sampai kucing kesayangan kita mati karena penyakit yang tidak kita sadari.


Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai beberapa penyakit kucing yang mematikan, dihimpun dari laman Commerce Village Vet serta Policy Genius. Mari kita simak agar tahu bagaimana pengobatannya.


Penyakit Kucing yang Mematikan


1. Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal sering menyerang kucing yang berusia tujuh tahun ke atas, terutama kucing ras berbulu panjang seperti Persia. Penyakit ini bisa akut jika disebabkan oleh racun seperti obat manusia atau pestisida.


Gejala yang muncul meliputi bulu kering, nafsu makan menurun, bau mulut, dan peningkatan buang air kecil. Diagnosis dilakukan melalui tes darah dan urine oleh dokter hewan.

Pengobatan melibatkan terapi hidrasi, diet khusus, dan obat-obatan. Menangani penyakit ini sejak dini adalah cara terbaik untuk memperlambat perkembangannya.


2. Virus Imunodefisiensi Kucing (FIV)

FIV disebarkan melalui gigitan kucing yang terinfeksi. Meskipun gejala mungkin tidak muncul selama bertahun-tahun, penyakit ini melemahkan sistem kekebalan kucing. Gejala meliputi penurunan berat badan, penyakit kulit, dan diare. Untuk pencegahan, sebaiknya kucing dipelihara di dalam rumah dan dihindarkan dari kucing liar.


Sayangnya, tidak ada vaksin untuk FIV, jadi perawatan yang tepat adalah dengan menjaga kesehatan umum kucing dan memberikan makanan yang seimbang.


3. Diabetes

Diabetes pada kucing disebabkan oleh kekurangan insulin atau resistensi insulin. Ini lebih umum terjadi pada kucing yang lebih tua dan kelebihan berat badan. Kuncing yang mengalami diabetes umumnya akan menunjukkan gejala berupa buang air kecil berlebihan, muntah, dan penurunan berat badan. Diagnosis dilakukan dengan tes darah dan urine.


Perawatannya meliputi suntikan insulin dua kali sehari, pemantauan diet, dan pemeriksaan rutin ke dokter hewan untuk memastikan kadar gula darah tetap stabil.


4. Leukemia Kucing

Leukemia pada kucing disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui air liur dan urine. Penyakit ini menyerang sel darah putih dan bisa berakibat fatal. Gejala yang muncul bisa berupa diare, infeksi kandung kemih, dan gangguan kesuburan. Kucing yang tinggal dengan kucing terinfeksi memiliki risiko lebih tinggi.


Meskipun tidak ada obat untuk leukemia, vaksin dan menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mencegah penyebaran virus ini.


5. Rabies

Rabies adalah penyakit mematikan yang menyerang saraf dan otak kucing. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi. Gejala awal yang ditunjukkan antara lain demam, kehilangan nafsu makan, dan hiperaktif. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat ditularkan ke manusia.


Karena tidak ada pengobatan untuk rabies, vaksinasi secara rutin adalah cara terbaik untuk mencegah kucing terkena penyakit ini.


6. Peritonitis Menular Kucing (FIP)

FIP adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona kucing, yang menyerang organ vital seperti ginjal dan hati. Ada dua bentuk FIP: kering dan basah. Jika kucing terlihat mengalami penurunan berat badan, lesu, dan demam, ada indikasi ia terserang FIP. Penyakit FIP basah menyebabkan penumpukan cairan di dada atau perut, sementara FIP kering menyebabkan lesi di organ tubuh.


Sayangnya, belum ada tes atau pengobatan yang efektif untuk FIP, dan perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk membuat kucing merasa lebih nyaman.


7. Cacing Jantung

Cacing jantung adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan oleh nyamuk. Parasit ini menyerang jantung dan paru-paru kucing. Gejala yang muncul umumnya batuk, muntah, penurunan berat badan, dan kejang. Penyakit ini sulit dideteksi, dan sering kali gejala pertama yang terlihat adalah kolaps tiba-tiba.


Tidak ada pengobatan untuk cacing jantung pada kucing. Tetapi kita dapat melakukan pencegahan dengan obat rutin bulanan dapat membantu mencegah infeksi.


Nah, itulah beberapa penyakit mematikan pada kucing, lengkap dengan cara mengobati dan mencegahnya. Semoga bermanfaat, sahabat JMW!