Peradaban Islam yang gemilang telah melahirkan banyak pusat-pusat kebudayaan yang tersebar di berbagai belahan dunia. Setiap kota yang pernah menjadi pusat peradaban Islam memiliki peran penting, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, politik, maupun ekonomi.
Kota-kota seperti Baghdad, Cordoba, dan Granada merupakan contoh tempat di mana ilmu pengetahuan berkembang pesat, arsitektur megah dibangun, dan tradisi Islam dijunjung tinggi.
Penasaran bagaimana kota-kota tersebut memainkan peran penting dalam sejarah Islam? Yuk, lanjutkan membaca untuk mengetahui lebih dalam mengenai kota-kota bersejarah ini dan warisan peradaban Islam yang masih terasa hingga kini.
Kota yang Jadi Pusat Peradaban Islam
1. Baghdad, Irak
Menurut buku Sejarah Peradaban Islam yang disusun oleh Dr. H. Syamruddin Nasution, M.Ag. Pada masa kejayaan Dinasti Abbasiyah di bawah pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M) dan putranya, al-Makmun (813-833 M), Kota Baghdad menjadi pusat yang memancarkan kebudayaan dan peradaban Islam ke seluruh penjuru dunia. Pengaruhnya tidak hanya terbatas di wilayah Arab, tetapi mencakup seluruh dunia Islam. Baghdad kala itu dikenal sebagai pusat peradaban tertinggi di dunia.
Kota ini memiliki tiga keistimewaan utama: pertama, prestise politik sebagai pusat kekhalifahan yang kuat; kedua, supremasi ekonomi dengan perdagangan yang berkembang pesat; dan ketiga, aktivitas intelektual yang luar biasa. Di Baghdad, ilmu pengetahuan dan sastra berkembang pesat, banyak karya filsafat yang dulunya dianggap "mati" dihidupkan kembali melalui penerjemahan ke dalam bahasa Arab, memperkuat posisi Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia.
2. Alexanderia atau Iskandariyah, Mesir
Dilansir dari situs Kemenag RI. Alexandria, sebagai pusat peradaban Islam, dikenal karena kontribusinya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan spiritualitas Islam. Kota ini menjadi tempat penting bagi penyebaran ajaran Islam di Mesir dan sekitarnya.
Alexandria juga terkenal dengan kehadiran masjid-masjid bersejarah dan ulama besar yang berkontribusi dalam pengajaran ilmu agama. Dengan sejarah panjang sebagai kota perdagangan dan pendidikan, Alexandria memegang peran signifikan dalam membentuk peradaban Islam dan tetap menjadi pusat ziarah spiritual hingga saat ini.
3. Cairo, Mesir
Cairo, ibu kota Mesir, merupakan salah satu pusat peradaban Islam yang berkembang pesat terutama pada masa Daulah Fatimiyah. Kota ini memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, ekonomi, dan kebudayaan Islam.
Salah satu pencapaian terbesar adalah pendirian Universitas Al-Azhar, yang hingga kini menjadi pusat pendidikan Islam terkemuka di dunia. Selain itu, Cairo menjadi pusat pemerintahan dan kebangkitan peradaban Islam dengan pengembangan berbagai kerajinan serta perdagangan yang mendorong kemakmuran rakyat.
Di bidang arsitektur, kota ini dihiasi dengan bangunan-bangunan indah, termasuk istana dan masjid-masjid yang menjadi simbol kejayaan Daulah Fatimiyah. Melalui upaya keras pemimpin Fatimiyah, seperti Khalifah Muiz Lidinillah, Cairo berkembang pesat dan dikenal sebagai kota penting dalam penyebaran Islam di wilayah Afrika Utara dan Timur Tengah.
4. Baitul Maqdis atau Yerussalem, Palestina
Yerusalem, atau Baitul Maqdis, memiliki peran penting dalam sejarah peradaban Islam. Setelah ditaklukkan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 638 M, kota ini menjadi salah satu kota suci dalam Islam.
Selain menjadi lokasi Masjid Al-Aqsa, yang dianggap sebagai tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah, Yerusalem juga menjadi pusat spiritual dan intelektual. Pada masa Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah, kota ini menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang penting.
Baitul Maqdis adalah tempat berbagai peristiwa sejarah besar, termasuk penaklukan kembali oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1187 M setelah berada di bawah kendali pasukan Salib selama 88 tahun.
5. Cordova, Spanyol
Berdasarkan dari sumber sebelumnya, Cordova adalah salah satu pusat peradaban Islam yang paling berpengaruh di masa kejayaan Islam, khususnya di bawah pemerintahan Dinasti Umayyah di Spanyol. Kota ini tidak hanya menjadi pusat politik dan ekonomi, tetapi juga pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan kesenian. Dengan pembangunan infrastruktur seperti masjid-masjid besar dan megah, termasuk Masjid Agung Cordova, Cordova menjadi lambang keagungan arsitektur Islam.
Di bidang ilmu pengetahuan, Cordova dikenal dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya yang menarik perhatian para cendekiawan dari berbagai belahan dunia. Di kota ini, berbagai ilmu pengetahuan dari filsafat, kesusasteraan, hingga ilmu alam berkembang pesat.
Selain itu, kontribusi intelektual dari para ilmuwan Muslim di Cordova juga turut memberikan dampak besar pada kebangkitan intelektual di Eropa melalui penerjemahan karya-karya ke dalam bahasa Latin.
6. Istanbul, Turki
Istanbul, sebagai pusat peradaban Islam, mencapai kejayaan utamanya di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman (Turki Usmani). Salah satu pencapaian terbesar adalah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih pada tahun 1453, yang mengubah kota ini menjadi pusat kekhalifahan Islam.
Dengan penaklukan tersebut, Istanbul menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya Islam di dunia. Peran Istanbul semakin kuat di bidang perdagangan internasional dan ilmu pengetahuan, dengan universitas-universitas dan lembaga pendidikan berkembang pesat di kota ini.
Selain itu, arsitektur dan seni Islam di Istanbul juga mencapai puncak kejayaan, terlihat dari bangunan-bangunan megah seperti Hagia Sophia yang diubah menjadi masjid.
7. Tabriz, Iran
Tabriz, sebagai pusat peradaban Islam, mencapai puncak kejayaannya ketika menjadi ibu kota Daulah Safawiyah. Pada tahun 1501 M, Sultan Ismail I berhasil menaklukkan kota Tabriz dan mendeklarasikan berdirinya Daulah Safawiyah dengan Tabriz sebagai ibu kotanya.
Tabriz tidak hanya berkembang sebagai pusat politik, tetapi juga menjadi pusat ilmu pengetahuan dan budaya di wilayah Persia. Meski kemudian dihadapkan pada serangan dari Kekaisaran Ottoman, Tabriz tetap memainkan peran penting dalam sejarah peradaban Islam, terutama di bidang arsitektur, seni, dan kebudayaan.
8. Shahjahanabad atau Old Delhi, India
Kota Shahjahanabad atau yang lebih dikenal dengan Old Delhi, sebagai pusat peradaban Islam di bawah Dinasti Mughal, berkembang pesat terutama di masa kejayaan dinasti tersebut. Sebagai ibu kota, Delhi menjadi pusat administrasi, politik, dan budaya yang penting.
Di kota ini, perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur mencapai puncaknya dengan didirikannya berbagai bangunan megah, seperti masjid-masjid besar dan istana kerajaan. Delhi juga menjadi pusat ekonomi yang penting dengan perdagangan yang berkembang pesat melalui jaringan internasional, sehingga memantapkan posisinya sebagai pusat peradaban Islam yang berpengaruh di India.
9. Damaskus, Syria
Damaskus memainkan peran penting sebagai pusat peradaban Islam, terutama pada masa Dinasti Umayyah. Sebelum Islam, kota ini adalah ibu kota kerajaan Romawi di Syam, dan di masa Muawiyah, Damaskus berkembang pesat dengan berbagai bangunan indah, jalan-jalan teratur, dan taman rekreasi yang mengagumkan.
Setelah menjadi ibu kota Daulah Umayyah, Damaskus menjadi pusat politik, ekonomi, dan kebudayaan, dengan gedung-gedung besar seperti "istana hijau" yang terkenal. Keberadaan masjid agung yang dibangun oleh al-Walid memperkuat status Damaskus sebagai pusat peradaban dan arsitektur Islam yang megah.
10. Tarim, Yaman
Perababan Islam di Kota Tarim memiliki sejarah panjang yang tak terpisahkan dari keagungannya. Kota ini, yang terletak di Yaman, dijuluki sebagai "Kota Seribu Wali" karena keberadaan banyak wali dan ulama besar di dalamnya. Menurut Muhammad Ropi'i dalam bukunya Mengenal Kota Tarim dan Para Ulama'nya: The History of Al-Ghanna, Al-Imam Al-Qutb Abdullah bin Alwi Al-Haddad menyebut Tarim sebagai kota yang sangat mulia, dan yang lebih baik hanya tiga masjid suci utama di dunia: Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjid Al-Aqsa.
Kota Tarim terkenal dengan tiga keberkahannya yang tersebar di setiap sudut: keberkahan di masjid-masjidnya, tanahnya, dan pegunungannya. Selain menjadi tempat tinggal para alawiyyin keturunan Rasulullah SAW, kota ini dihormati sebagai pusat spiritual dan intelektual dalam Islam, memperkuat reputasinya sebagai "Kota Seribu Wali".
📞 Hubungi kami di 0813-747-747-15 atau kunjungi situs kami di janamadinahwisata.co.id untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran. Jana Madinah Wisata siap membantu Anda merencanakan perjalanan haji yang tak terlupakan
Bersama Jana Madinah Wisata wujudkan perjalanan spiritual mu.
🕋 PT. Jana Madinah Wisata
(Provider Visa Haji Furoda)
Travel Umroh & Haji
"InsyaAllah Perjalanan Nyaman Sesuai Syariah"
INFO, PENDAFTARAN & KONSULTASI UMROH / HAJI :
📞 0813-7477-4715 (whatsApp/call)
🌐www.janamadinahwisata.co.id
Alamat Kantor Pusat Jana Madinah Wisata :
Jl. Pulo Sirih Utama No.297, RT.001/RW.015, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan.
Bekasi, Jawa Barat 17147
#JMW
#JMW